Pada Sabtu (1 Juli 2023), otoritas Uzbek dilaporkan menangkap empat orang terkait kematian 18 anak yang mengonsumsi sirup obat batuk produksi perusahaan farmasi India Marion Biotech.
Reuters melaporkan bahwa dua dari empat tahanan adalah staf senior di Pusat Ilmiah Standardisasi Obat-obatan.
Dua lainnya adalah eksekutif di Coramax Medical, yang mengimpor sirup obat batuk Marion Biotech.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengumumkan akhir tahun lalu bahwa obat batuk diketahui mengandung etilen glikol, zat beracun.
Dia juga mencatat bahwa sirup obat batuk diberikan kepada anak-anak dalam dosis yang melebihi dosis standar untuk anak-anak tanpa resep dokter, atas saran orang tua atau apoteker.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan saat itu langsung memecat tujuh pegawainya karena kelalaian tersebut.
Ada juga laporan kematian akibat menelan sirup obat batuk yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals di Gambia, Afrika Barat, dengan sedikitnya 70 anak menjadi korbannya.
Saat itu, seorang pejabat Kementerian Kesehatan India mengatakan dia mengetahui laporan dari Uzbekistan, tetapi menolak berkomentar.
Seperti diketahui, India adalah salah satu negara yang dikenal sebagai “Farmasi Dunia” dan ekspor farmasinya meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, mencapai US$ 24,5 miliar pada tahun fiskal terakhir.