Jakarta – Peretasan, ujaran kebencian, dan masalah serta kejahatan lainnya di dunia maya semakin merajalela di masyarakat. Karena itu pendidikan dan literasi digital, termasuk jalur pendidikan formal, harus terus digalakkan.
Hal itu disampaikan Ibnu Doi Kahiu, CEO Siber Sehat Indonesia (SSI). Ia menjelaskan, peningkatan literasi digital melalui lembaga pendidikan formal tidak bisa ditunda lagi.
Baca juga: Memanfaatkan Media Sosial dalam Mencari Pekerjaan Peluang dan Tantangan
Menurutnya, karena pusat segala kehidupan telah dipengaruhi oleh digitalisasi, seharusnya lembaga pendidikan formal menjadi tempat pertama dan terpenting bagi anak bangsa untuk mempelajari apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan di bidang internet.
“Literasi digital sangat penting, apalagi di era media sosial yang sangat liberal, belum lagi masalah privasi. Jika literasi digital bagus, “pemilu aman dan kualitas hasilnya juga meningkat. Sebaliknya, jika literasi digital rendah, akan banyak konflik ke segala arah, terutama penyebaran kecurangan,” ujarnya. dalam keterangan tertulisnya.
Peluang peningkatan literasi digital melalui lembaga pendidikan formal, khususnya melalui pendekatan belajar mandiri, sangat dimungkinkan, tambah Abno. Namun, yang sama pentingnya adalah membekali guru di sekolah dengan serangkaian alat tambahan agar mereka terus mendapatkan informasi terbaru tentang evolusi digital yang sedang berlangsung. Hal ini penting karena ada hubungan antara siswa dan guru yang merupakan “digital natives”.
“Literasi digital ini tidak hanya akan membantu meningkatkan kualitas pemilu dan pilpres, tetapi juga meningkatkan kepercayaan Indonesia terhadap komunitas internasional dan investor. Pendidikan merupakan kunci utama bonus demografi Indonesia mendatang. Literasi digital dapat menjadi faktor pendukung, sehingga bonus demografi ini sangat bagus untuk Indonesia.”
Melawan kecurangan itu seperti melawan kecurangan. Hal inilah yang melatar belakangi pembuatan channel Cek Fakta Liputan6.com di tahun 2018, dan kini kami aktif bekerja untuk membawa budaya media ke masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Liputan6.com FactCheck telah menjadi mitra Facebook dengan bergabung dalam International FactChecking Network (IFCN). Kami juga merupakan bagian dari InitiativeCheck Facts.com. Bekerja dengan pihak manapun tidak akan mempengaruhi independensi kita.
Jika Anda memiliki informasi tentang penipuan yang ingin dilacak dan diverifikasi, silakan kirim email ke CekJadi.liputan6@kly.id.
Perlu jawaban yang lebih cepat? Hubungi Chatbot WhatsApp Cakupan 6 Cek Fakta di 670-9787-0811 atau klik link berikut.